Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nasihat Untuk Pasangan Yang Ingin Cerai


Cerai adalah perkara yang halal atau boleh saja dilaksanakan dalam agama, akan tetapi cerai itu juga merupakan perkara yang dibenci oleh Allah azza wa jalla. Ucapan ini mungkin sudah sering kita dengar pada kehidupan sehari-hari. Akan tetapi tentang halalnya cerai itu seyogyanya tetap memandang latar belakangnya, sebab menurut sebuah hadis: 
Rasulullah sholallahu'alaihiwassalam sendiri telah bersabda:

“Wanita mana saja yang minta cerai kepada suaminya tanpa sebab (syar’i) maka diharamkan baginya mencium wanginya jannah.” (HR. Ahmad 5/277. Dishahihkan oleh syaikh al Albani)

Adapun sebab-sebab yang syar'i tentunya adalah seperti meninggalkan sholat dan memaksa kemaksiatan pada istri minum minuman keras dan sebagainya.  Akan tetapi jika penyebab istri menuntut cerai dikarenakan perkara-perkara nafsu duniawi yang remeh, atau bahkan karena sebab pria idaman lain yang datang merasuk lewat fesbuk... Maka khawatirlah kepada kerugian besar yang akan datang baik di dunia dan akhirat.


Dan dalam hadis lain disebutkan bahwa iblis sangat menyukai anak buahnya yang berhasil menggoda manusia untuk bercerai berpisah antara suami dan istri. 
Bahkan dalam Alqur'an Allah subhanahu wata'ala berfirman: 

Surah Al-Baqara, Ayat 102:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
Dalam tafsir jalalain diterangkan bahwa mereka mengikuti diathafkan pada nabadza (apa yang dibaca) dulu oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Nabi Sulaiman 'alaihisalam yakni berupa kitab-kitab sihir yang dipendam di bahwah singgasananya ketika kerajaan tersebut runtuh. Atau mungkin juga Syaithan tersebut mencari dengar lalu mencampurkannya dengan kebohongan-kebohongan kedalam kitab tersebut yang dibukukan oleh tukang-tukang tenung sehingga tersebar bahwa jin menghajarkan hal-hal gaib. Nabi Sulaiman alaihissalam pun mengumpulkan buku-buku itu dan lalu menguburkannya, lalu setelah kerajaan runtuh, syaithan menyebar fitnah pada manusia dengan menunjukkan letak kitab sihir tersebut, dan mengatakan pada manusia bahwa Nabi Sulaiman hanyalah tukang sihir belaka. Dan firman di atas menyangkal kebohongan tersebut, bahwasanya nabi Sulaiman ialah tidak kafir, melainkan syaithanlah yang kafir. 
Salah satu sihir yang disebutkan ialah sihir yang dapat memisahkan atau menceraikan seorang lelaki dengan istrinya, misalkan dengan menimbulkan rasa marah dan kebencian satu pihak pada pihak yang lainnya. Wallahu a'lam mungkin sihir tersebut yang kini dikenal dengan sihir pelet, pengasihan dan lainnya dan bahkan na'udzubillahi min dzalik diiklankan tanpa mengenal malu di internet dan di media-media lainnya. 

Dan setelah kita paham bahwa memisahkan suami dan istri adalah salah satu keahlian syaithan dan kroninya, silahkan kita tinjau kembali sebab-sebab dari anda yang menghendaki perceraian tersebut. 
Apakah sudah sesuai dengan tuntunan agama, ataukah masih bisa diselamatkan, mengingat efek yang ditimbulkan dari perceraian tersebut sangat merugikan, terutama bagi anak bagi yang sudah mempunyainya merupakan pukulan yang keras dan sangat mempengaruhi mental mereka yang masih labil, Juga di mata masyarakat predikat janda, terkadang masih menimbulkan rasa minder dan bahkan memancing cemooh, karena bagaimanapun sebagaimana burung dengan sebelah sayap, dia tidak akan mampu terbang,, mengarungi samudra kehidupan yang luas ini, mereka membutuhkan sayap yang lainnya untuk saling bahu-membahu bekerjasama dalam harmoni.