Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

mencintai alloh dan surganya mengharuskan kita membenci kemaksiatan sebagaimana bencinya dimasukkan

topik percakapan hari ini masih tentang kekerasan agama:

mencintai alloh dan surganya mengharuskan kita membenci kemaksiatan sebagaimana bencinya dimasukkan neraka, # tetapi membenci dan menghakimi adalah dua urusan yang berbeda

Amri Salma: Yupz..krn mmbnci adlh hak.. Dan mghakimi adlh urusn 4JJl & pemerintah yg mutlak.

Jipin: Masih heran, menghakimi sesama atas dasar luasnya makna yang ada dalam ayat Kitab Suci. Bukankah sebait puisi juga bermakna luas ?

A: luasnya si luas, tetapi ta'at kepada alloh dan rasul tidak bisa diartikan sebagai boleh tidak ta'at kepada alloh dan rosul, halalnya poligami tidak boleh dibaca sebagai haram, haramnya homoseksual tidak boleh dibaca "boleh berhomoseksual" dan sebagainya.

mengenai menghakimi, mengapa kita ikut2an menghakimi? apa sudah jelas siapa pelakunya? apa mereka representatif agama tertentu? atau skenario (seperti anas bilang)

lebih enak kita salahkan pemerintahan saja, mengapa intelijen dananya minim

Suk Khadi: surga dan neraka,itu sendiri harus ada.Mer.ketentuanNya.Dg akal pikiran dan indra sbg bekal(kail) untuk menentukan keinginan.Berat yang mana?